Sabtu, 24 Maret 2012

Sponsor Utama yang Tetap Eksis


EKSIS: Produk Honda yang terpampang sebagai spomsor utama 
KEDIRI-Untuk menunjang produk motor Honda yang semakin maju,ditambah lagi dengan program desain
mesin yang terbaru yaitu PGM-F1,maka pada acara School Contest VI sudah berdiri stand Honda yang
menampilkan produk motor teranyar dengan gaya mewah. Honda Revo,Vario,Beat,Scoopy dan Repsol menjadi maskot utama pada acara tersebut.

Selain itu juga sudah dijelaskan oleh Client Honda yang berpidato pada saat acara pembukaan KSC VI (23/4) tentang kemajuan produk honda yang semakin irit,efisien,dan ramah lingkungan. Semua pihak pasti juga tahu  jika setiap event School Contest pasti dari perusahaan Honda yang selalu nomor satu sebagai sponsor dan sampai sekarang pun asih eksis dalam mendukung program School Contest VI.
Disisi lain juga dapat disimpulkan bahwa apresiasi Honda dalam pendidikan yang ada di Indonesia juga sangat tinggi.

Sehingga dengan istilahnya memamerkan produk motor pabrikan negara Sakura (Jepang) tersebut juga mempunyai tujuan agar menarik perhatian generasi muda untuk berinspirasi dan berpotensi dalam berkarya di bidang teknologi transportasi. Kemudian dengan adanya label salam satu jiwa atau "One Heart" menunjukkan kepedulian dari pihak Honda yang walaupun produk luar tetapi tetap menghargai Indonesia sebagai konsumen terbanyak di dunia.(Faizal)

READ MORE - Sponsor Utama yang Tetap Eksis

Berlatih Konferensi Pers dengan Flexi



SEPUTAR FLEXI : Konferensi pers oleh Para Jurnalis-Blog dengan Tim Flexi  

KEDIRI-Final Party Kediri School Contest VI pun memasuki hari kedua. Final Party pada hari Sabtu(24/3) ini pun memunculkan event spesial bagi para crew jurnalis-blog contest yaitu konferensi pers bersama Flexi. Perwakilan satu orang dari masing-masing tim pun mengirimkan satu orang perwakilannya untuk berlatih berkonferensi pers di area Pizza Hut Kediri Mall.

Konferensi pers ini pun merupakan event yang baru muncul pada School Contest tahun ini." Kesempatan ini bisa jadi kesempatan buat latihan konferensi pers buat jadi jurnalis beneran." jelas Dinda, crew Jurnalis-Blog SMA POMOSDA. Event yang beda dari tahun-tahun lalu ini pun langsung dinarasumberi oleh Executive General Manager Flexi yang didatangkan dari Jakarta. 

Intermezzo pengenalan seputar telkom pun menjadi sarapan awal bagi para jurnalis. "Yang punya telkomlah yang paling sakti jaringannya, fasilitas Telkompun sangat jitu dengan kabel fiber optik darat dan laut serta dengan satelit yang lingkupnya Asia-Pasifik yang mempunyai tujuan untuk menjaga Republik Indonesia ini. Pesan saya cintailah produk dalam negeri." papar Mas'ud, Executive General Manager Flexi. 

Selain itu, pengenalan tentang gadget,social networking, dan teknologi komunikasi pun disuguhi Mas'ud pada sesi tersebut. "Kalo maenan twitter, carilah hal-hal yang postif disana seperti artikel, pelajaran, hingga info beasiswa. Terus, bagi teman-teman jurnalis yang ingin belajar telelkomunikasi dan belajar teknologi telkom, datang saja ke kantor Telkom gratis." jelas Mas'ud. 

Intrermezzo yang menggugah itulah yang mendorong para jurnalis untuk mempersiapkan pertanyaan mereka.Pada sesi pertanyaan, para jurnalis pun berebut kesempatan untuk melontarkan pertanyaan mereka."Terima kasi atas semua pertanyaannya, mungkin saya akan jawab yang tentang seputar Telkom dan gadget saja, kalo masalah promo Flexi dan Evdo nanti akan dijawab oleh Pak Parmi."ujar Mas'ud. Setelah Mas'ud menyelesaikan sebagian pertanyaan dari para jurnalis, Par Parmi, pendampingnya pun menjawab pertanyaan seputar promo Flexi untuk pelajar dan program Evdo. "Oh iya, sebelum saya pergi saya ingin pesan, gunakanlah kemajuan teknologi untuk kemajuan diri kita !"seru Mas'ud.

"Masalah promo Flexi untuk pelajar kami ada harga promo khusus pelajar yaitu modem Flexi Broadband seharga 99 ribu dan promo ini berakhir hingga esok hari." papar Parmi. Pertanyaan demi pertanyaan pun telah terjawab. Kemudian, setiap pertanyaan para jurnalis itu pun ternyata dihargai dengan sebuah modem broadband Flexi. Setelah pembagian surprise tersebut, tim Flexi juga bagi-bagi pulsa seharga 20 ribu dan 50 ribu. Lalu, sebelum acara ini dipungkasi, tim Flexi pun mengumumkan perihal kompetisi yang diadakan Flexi yang memperebutkan 3 HP Android Flexi cukup dengan hanya menulis pengalaman berinternet pada Fans page Flexi Broadband. Acara sore itu pun menambah wawasan kejurnalistikan bagi para jurnalis cilik pada Kediri School Contest VI tersebut.(ado)
READ MORE - Berlatih Konferensi Pers dengan Flexi

Kegembiraan yang Tak Ternilai Harganya

HAPPY: Ungakapan rasa senang Dian Permatasari kepada  keluarganya
KEDIRI-Rasa gembira dirasakan oleh lima jawara pada perlombaan Esther Putri Lingkungan (24/3). Akan tetapi, rasa kegembiraan dan haru sangat diraskan oleh Dian Permatasari,peserta Putri Lingkungan dari SMAN 7 Kediri yang mendapat gelar runner up ke-2 pada perlombaan tersebut. Setelah beberapa hari mengalami sesi latihan yang cukup panjang dan berkumpul dengan banyak pelajar yang berbeda asal sekolah,ia belajar untuk bisa bergaul dengan baik dan bagaiamana cara mengikat tali persaudaraan yang kuat dan bagaimana cara menjadi seseorang yang sudah mendapat kepercayaan.

Ketika sesi final dilakukan dan Dian harus berhadapan dengan banyak publik untuk mengolah potensi sebagai Putri Duta Lingkungan yang tidak hanya punya kecantikan dari luar tetapi juga kecantikan dari dalam dan kecerdasan yang mantap.Beberapa hambatan yang ia lewati pun berhasilseperti halnya Dian harus tampil dengan menunjukkan bakat yang ia punya kemudian ia harus menjawab pertanyaan yang diberikan oleh panitia, hingga akhirnya dinobatkankan sebagai runner up. Lalu setelah selesai sesi perlombaan ia pun langsung meluapkan isi hati yang senang dan haru kepada orang tua dan adiknya. Orang tuanya pun ikut bangga melihat sang anak yang telah tumbuh dewasa akhirnya bisa menjadi orang yang dipercaya oleh banyak masyarakat karena tugasnya sebagai Putri Lingkungan dan juga sudah melatih diri untuk menjadi perepuan yang cerdas.

Pelajaran yang tidak ternilai bagi para finalis Esther Putri Lingkungan wajib dikembangkan karena perjuangan mereka tidak langsung berhenti setelah mendapat gelar atau kecewe karena tidak mendapat ranking dalam perlombaan. Tugas yang harus dipikul oleh para finalis berlangsung hingga masa yang akan datang karena dipundak mereka sudah terbebani suatu kepercayaan baik dari keluarga yang terutama,pihak sekolah dan juga masyarakat. Sehingga hal tersebut bisa menciptakan generasi muda yang peduli lingkungan dan punya rasa kasih sayang terhadap sesama manusia.(faizal)
READ MORE - Kegembiraan yang Tak Ternilai Harganya

Wayang 2099, Wayang Masa Depan


IDE MASA DEPAN : Wayang 2099, mading unik dan atraktif dari SMAN 1 Puncu
KEDIRI- Kediri School Contest VI tahun ini yang bertemakan Modern Ethnic menumbuhkan banyak inspirasi bagi para pelajar se-eks karesidenan Kediri dalam berkreasi dalam mading, blog, bahkan aransemen musik. Pertunjukan tradisional yang berupa wayang pun menjadi ide yang kreatif bagi para crew mading SMAN 1 Puncu.

Wayang dan zaman modern saat ini pun menjadi kolaborasi ide yang diambil para crew untuk mewujudkan sebuah mading dengan judul Wayang 2099. "Wayang 2099 ini kami buat berupa prototype roket transformer yang dimana ada kepala gatotkaca diatasnya. Kombinasi roket dan gatotkaca itu pun dapat menjadi ide masa depan untuk generasi muda Indonesia." jelas Dista, crew mading SMAN 1 Puncu.

Mading yang terbuat dari sekitar 97 % barang bekasi dan eksis tepat di tengah Grand Ballroom Kediri Mall ini begitu atraktif dengan 2 peraga berkostum robot gatotkaca di sebelahnya. "Mading ini kami buat begitu menarik agar para generasi muda terdorong untuk mempertahankan budaya-budaya Indonesia yang sekarang terlupakan dan melestarikannya sejalan perkembangan zaman yang semakin modern." papar Dista. Wayang 2099 ini dapat menjadi ide yang luar biasa bagi para generasi muda dan sebagai jalan alternatif dalam upaya pelestarian budaya negeri ini.(ado)
READ MORE - Wayang 2099, Wayang Masa Depan

Parade Tarian, Reminder Bagi Generasi Muda


KOMBINASI TARIAN : Penampang mading MAN Purwoasri dengan judul " Parade Tarian"
KEDIRI-Hari kedua Final Party Kediri School Contest VI pada hari Sabtu(24/3) terlihat semakin meriah dengan tampilan akustik dan tidak kalah juga dengan sekitar 90 finalis perang mading yang begitu atraktif. Kata atraktif adalah kata yang cocok untuk mading MAN Purwoasri yang berjudul "Parade Tarian". 

Tarian tradisional dan tarian modern pun di kolaborasikan dalam mading yang berbackground ondel-ondel ini. "Kami menampilkan tarian hip-hop modern dengan tarian kecak dan reog ponorogo pada mading kami bertujuan agar generasi muda tidak melupakan tarian negeri dan keduanya dapat berkembang bersama-sama di zaman modern ini."jelas Agung, crew mading MAN Purwoasri.Relasi penampilan dan judul mading ini pun sangat membawa jiwa tema School Contest VI yang bertemakan Modern Ethnic ini.

Mading yang menghabiskan biaya sekisar 300 ribu ini membutuhkan 2 minggu dalam pembuatannya. "Mading ini terbuat dari 50% sterofom dan sisanya bahan organik." papar Agung. Agung (16) salah satu crew mading MAN Purwoasri pun menaruh harapan pada mading ini untuk menjadi yang terbaik dan mading ini dapat mengingatkan generasi muda akan tarian tradisional yang terlupakan. Selain mading yang berjudul Parade Tarian ini, masih banyak lagi mading-mading yang super atraktif hanya di Perang Mading School Contest VI.
READ MORE - Parade Tarian, Reminder Bagi Generasi Muda

Penampilan yang Harmonis Berkat Guru Tercinta


KOMPAK: Penapilan yang harmonis dari SPINESA
KEDIRI-Peformance yang ditunjukkan para pserta memang tampil apik,akan tetapi dewan juri lebih suka penampilan yang alunan musiknya sangat harmonis dan terstruktur nada kuncinya.Karena tema yang diambil ini adalah Modern Ethnic maka sifat seni dan penghayatan juga harus searah dengan sifat seni kebudayaan di Indonesia. Dua group akustik menampilkan keharmonian seni yang halus dan penu penghayatan yaitu dipersembahkan oleh SPIPAT(dari SMPN 4 Kediri) dan SPINESA (dari SMPN 1 Kediri).

Suara Biola dan juga vokalis yang merdu menjadi perhatian banyak pengunjung dan dewan juri,bahkan dewan juri ikut memberi semangat pada saat akhir tampilan dari dua group akusitk tersebut.Selain itu dari pihak Journalist sibuk sekali menacari narasumber dan juga peserta yang penampilannya sangat spektakuler.
Bagi semua personil SPINESA sendiri mengaku bahwa latihan yang mereka lakukan hanya dua minggu sebelum lomba dimulai pada hari ini.

Mereka menganggap musik ethnic yang harmoni karena berkat latihan mereka dengan guru kesayangan mereka yaitu Pak Joko,sebagai salah satu guru yang mengajarkan banyak hal tentang seni di SMPN 1 Kediri." Pak Joko orangnya nyantai dan penyayang,pokoknya  beliau tahu tentang arti seni dan kasih sayang",ungkap Dafa salah satu personil dari SPINESA.Pada akhir penampilan,group yang mebawakan keharmonisasian alunan musik tersebut, merasa bangga karena kerjasama yang dibangun pada saat manggung berjalan lancar. Selain itu,para penonton pun juga sangat menikmati nada-nada yang indah dari setiap alat musik yang dimainkan.(faizal)
READ MORE - Penampilan yang Harmonis Berkat Guru Tercinta

Tampil Baik Semua, Sulit Cari Pemenang

FOKUS : Endro sedang serius menilai mading SMA POMOSDA
KEDIRI - Hari ini adalah hari penilaian mading. Juri dari kompetisi perang mading sebanyak 6 juri. Dari masing-masing juri menilai dari sisi masing-masing, ada yang bagian layout, content, performence dan lain-lain. Para penjaga mading masing-masing sekolah telah bersiap untuk menyambut juri yang ada. Para penjaga mading harus mempresentasikan tentang mading mereka, dari mulai konten, maksud tema dan layout, dan kelebihan masing-masing mading yang telah dibuat para peserta.

Para juri memulai aksinya dari mulai pagi hari hingga sore hari untuk menilai 67 finalis mading yang berhasil lolos dari babak penyisihan. Sulit menentukan mana yang akan menjadi pemenang karena semua mading terlihat sangat baik dari sisi layout dan content. Bahkan para finalis mading kali ini lebih baik daripada tahun lalu. “Mading yang sekarang lebih baik dari pada tahun lalu, para peserta lebih kreatif dalam membuat mading.” Ujar Endro (35, juri bagian content).

Para finalis perang mading sekarang akan lebih bersaing, karena dari segi kualitas, kuantitas, dan konten mereka jauh lebih baik daripada peserta tahun lalu. Sehingga untuk menentukan siapa yang akan menjadi pemenang sangat sulit sekali karena semua mading berpotensi untuk menjadi pemenang atau peraih penghargaan The Best Overall. Karena lebih ketat maka para peserta dituntut untuk lebih kreatif dalam mempresentasikan mading mereka.

Memang segala sesuatu tidak ada yang sempurna. Termasuk para peserta perang mading Radar Kediri School Contest VI kali ini. Menurut Endro, mereka masih banyak mengambil artikel dari media-media yang telah ada, bahkan tidak dikembangkan melainkan langsung copy-paste. “Kekurangan mereka, mereka banyak mengambil artikel-artikel mengenai mading mereka di beberapa media, seperti internet, majalah, dan koran-koran. Bahkan mereka tidak menyaringnya kembali atau langsung copy-paste.” Padahal seharusnya para peserta dapat mencari informasi-informasi seputar mading mereka, dan tidak harus langsung meniru dari beberapa media massa. “Tapi yang jelas mereka bersaing lebih ketat.”Imbuhnya.(ari)

READ MORE - Tampil Baik Semua, Sulit Cari Pemenang

Persiapan Menentukan Penampilan

PERSIAPAN : Smaxtra berlatih terlebih dahulu di belakang panggung sebelum tampil
KEDIRI-Final School Acoustic Ethnic Contest gelombang kedua diselenggarakan hari ini. Gelombang pertama telah selesai dilaksanakan kemarin, (23/03). School Acoustic Ethnic Contest gelombang pertama berlangsung sangat seru sekali, ramai oleh pengunjung dan para juri pun terkesima.Tentunya gelombang kesua ini tidak akan kalah serunya karena mereka telah melakukan persiapan-periapan yang matang dan dipersiapkan jauh hari sebelumnya.

Persiapan-persiapan sangatlah penting sekali bagi para peserta lomba karena dengan adanya persiapan latihan yang matang mereka dapat  tampil lebih baik. Bahkan mereka latihan terlebih dahulu sebelum mereka latihan. Latihan ini guna mengurangi rasa minder, loss confident, dan menguatkan konsentrasi. “Kami mempersiapkan segala sesuatunya terlebih dahulu sebelum acara ini dimulai, biar bener-bener siap.” Ujar Daniel Christiyanda (gitaris grup akustik Smaxtra).

Persiapan bukan hanya latihan tampil sebelum bertanding saja, akan tetapi mereka telah mempersiapkan instrumen-instrumen yang terbaik untuk dibawa di atas panggug. “Kami melakukan persiapan alat musik juga mas, jadi kami sedia payung sebelum hujan, nanti biar gak ada masalah pas tampil di alat musiknya.” Jelas Daniel Christiyanda.

Persiapan instrumen ini juga sangat menentukan penampilan mereka, jika mereka mengalami masalah non teknis akan lebih berdampak daripada kesalahan teknis. Karena mental akan drop apabila kesalahan non teknis terjadi ketika mereka tampil di atas panggung. ”Kalau pas udah bagus di atas panggung tapi tiba-tiba ada masalah di instrumen atau di mic-nya, itu justru yang akan menurunkan mental kita daripada kemampuan kita bermain musik yang rendah.” Imbuh Daniel Christiyanda. Jadi para peserta sangat tidak menginginkan adanya masalah non teknis di atas panggung.(ari)
READ MORE - Persiapan Menentukan Penampilan

Tampil Maksimal Walau Kesalahan Non Teknis Terulang


PERJUANGAN: Maksimalitas peformance oleh SPINESA dari SMPN 1 Kediri
KEDIRI-Pada hari ke dua School Contest VI (24/3),lanjutan perlombaan yang diselenggarakan di Kediri Mall sudah dimulai pada pukul 10.15.Acara perlombaan  yang pertama dimulai adalah School Ethnic Acoustic Contest VI.Para peserta lomba School Ethnic Acoustic Contest VI sudah terlihat banyak yang mempersiapkan diri untuk tampil di panggung.Kostum yang dikenakan sangat bermacam-macam,ada yang memakai pakaian adat,pakaian yang sering digunakanpara dhalang dan para sinden  juga ditampilkan oleh para peserta.

Banyak sekali para peserta yang tampil sangat atraktif di depan dewan juri dan juga para penonton.Lalu beberapa diantara banyak peserta, ada yang memberanikan diri untuk mengajak penonton ikut serta bernyanyi lagu daerah yang dinyanyikan para peserta dalam perlombaan. Sebut saja group akustik SMPN 1 Kertosono yang tampil apik dalam perlombaan dengan memamerkan suara sinden yang sangat melengking dan merdu.Kemudian juga tidak kalahsaing group akustik yang barasal dari SMPN 4 Kediri,melantunkan lagu daerah Gambang Suling dengan paduan suara yang sangat harmonis.

Namun,dengan meriahnya acara KSC VI yang berlangsung di Ballroom, Kediri Mall,ternyata pada saat ini masih mengalami kesalahan teknis pada sound system yang membuat para peserta kehilangan rasa percaya diri.Dafa salah satu peserta School Ethnic Acoustic Contest dari SMPN 1 Kediri,merasa tidak nyaman dengan hambatan yang menimpa groupnya,karena menurutnya, hal yang sepele bisa menjadi masalah sangat besar jika tidak cepat dibenahi. Walaupun demikian,Dafa dan anggotanya tetap optimis dangan penampilannya. Juri pun juga ikut menikmati lantunan lagu yang dipersembahakan oleh para peserta School Ethnic Acoustic Contest walaupun dengan harus mendengar dengungan dari micropohn dan sound yang mengalami masalah. Dan pada akhirnya untuk perlombaan School Ethnic Acoustic Contest VI dipotong waktunya oleh panitia dan digunakan untuk perlombaan berikutnya yaitu Duta Putri Lingkungan,kemudian akustik pun akan dilanjutkan lagi pada pukul 18.00 petang nanti. (Faizal)

READ MORE - Tampil Maksimal Walau Kesalahan Non Teknis Terulang

Tetap Seru Meski Hari Kedua

RAMAI : Para pengunjung berdesakan untuk menyaksikan final School Acoustic Ethnic gelombang kedua
KEDIRI-Radar Kediri School Contest VI telah dimulai kemarin oleh Wali kota di Grand Ball Room Kediri Mall lt.5. Sekarang ini, di hari kedua final party School Contest VI juga tidak kalah ramai oleh para pengunjung. Para pengunjung mulai tampak ramai ketika School Acoustic Ethnic Contest dimulai oleh MC. Pada hari ini lomba pertama yang diselenggarakan adalah final gelombang kedua School Acoustic Ethnic Contest. Menurut beberapa panitia pelaksana, hari ini akan sangat ramai oleh para pengunjung karena akan diselenggarakan Esther Putri Lingkungan dan final School Band Contest.

Menurut beberpa pengunjung yang hadir, tujuan mereka mengunjungi di Kediri Mall adalah untuk memberi dukungan kepada anak-anak mereka yang tampil, kemudian untuk melihat para anak didik mereka, dan sekedar hanya berkunjung untuk melihat karya mading para pelajar se-eks karisidenan Kediri dan penampilan dari beberapa kompetisi. “Saya di sini melihat anak saya Lintang dari SMPN 1 Kediri main akustik.” Ujar Yogi (42, ayah Lintang). Yogi sengaja meluangkan waktunya dari pekerjaannya untuk menyempatkan waktu buat buah hatinya.

Walau masih pagi para penonton sudah memenuhi depan panggung. Mereka bersorak ramai ketika salah satu teman mereka atau perwakilan dari sekolah mereka tampil di depan mereka. Dan inlah yang membedakan antara hari pertama dan kedua, di hari pertama pengujung tidak terlalu ramai ketika masih pagi hari, tapi di hari kedua ini, meskipun masih pagi, para pengunjung sudah memadati depan panggung.

Tidak hanya final School Acoustic Ethnic Contest dan final School Band Contest saja yang mencapai final atau puncak, akan tetapi School Journalist Blog Contest dan Perang Mading juga mencapai puncaknya hari ini. Para School Journalist Blog harus memuat semua berita mereka di blog mereka hari ini juga, karena hari ini adalah malam terakhir para jurnalis cilik boleh memuat berita mereka di blog mereka.

Tidak hanya Journalist Blog saja, tapi hari ini adalah penilaian 67 finalis  mading oleh para dewan juri. Semua mading akan dikunjungi oleh beberapa juri kemudian akan dinilai oleh para dewan juri. Nantinya mading akan diambil kategori yang terbaik dari masing-masing mading. Contohnya seperti The Best Overall, The best Content, dan lain-lain.(ari)
READ MORE - Tetap Seru Meski Hari Kedua

Mading SMAN 1 Nganjuk Tiba-Tiba Ambruk

TIBA-TIBA AMBRUK : Keadaan Mading  SMAN 1 Nganjuk yang ambruk tadi  pagi
KEDIRI- Final Party Kediri School Contest VI hari kedua pun tiba. Sekitar pukul 09.00, para peserta Kediri School Contest VI pun telah terlihat memenuhi Grand Ballroom Kediri Mall yang terletak di lt.5. Tetapi, pada saat itu juga terdapat insiden dimana 2 mading kreasi SMAN 1 Nganjuk yang berjudul "Jagoan Indonesia" dan "Avatar" yang terletak di sebelah barat panggung ini ambruk.

Tidak diketahui penyebab ambruknya mading tersebut tetapi bisa diperkirakan karena besarnya bobot kedua mading tersebut yang tidak dapat diimbangi oleh penyangganya. Prototype yang besar dari mading tersebut mungkin dapat menjadi faktor X dari insiden ambruknya kedua mading tersebut. Sayangnya juga pada saat itu, crew mading dari SMANSA Nganjuk ini belum terlihat muncul di Grand Ballroom Kediri untuk membenahi mading tersebut.

Insiden ambruknya kedua mading tersebut menjadi bahan berita para jurnalis-blog untuk mengisi informasi hari ini. "Waktu datang tadi tiba-tiba aja udah kayak gitu, lumayan insiden kayak gitu bisa buat bahan berita untuk diposting di blog."ujar Muhammad Murtadha Ramadhan, crew Jurnalis-Blog SMA POMOSDA. Insiden-insiden ambruknya mading seperti itu pun sewaktu-waktu dapat terjadi karena faktor-faktor tertentu.(ado)
READ MORE - Mading SMAN 1 Nganjuk Tiba-Tiba Ambruk

Jumat, 23 Maret 2012

Walaupun Pungkasan, Tetap Oke dan Banyak Pelajaran

TAMPIL ATRAKTIF: Peserta dari MA Al Huda menunjukkan  peforma  terbaiknya
KEDIRI-Acara puncak pada pembukaan Kediri School Contest diakhiri dengan perlombaan School Ethnic Dance pada pukul 19.15. Berbagai perlombaan yang sudah digelar pada awal pembukaan KSC VI sudah diawali dengan School Ethnic Acoustic Contest dan ILP's Got Talent. Namun untuk menutup waktu yang sudah menjelang larut malam,ternyata tidak lepas dari suasana yang ramai karena terhipnotis oleh kehebohan aksi para peserta dancer yang membawakan tari daerah yang sudah teraransement dengan musik modern. Ada yang membawakan tarian dengan irama lagu dari Ayu Ting-Ting dan kemudian dicampur dengan musik barat yaitu My Lucon, lalu ada juga yang menari dengan iringan lagu dari Akon dan kemudian diselingi dengan tarian serimpi yang berasal dari Jawa Tengah. Adu kelincahan antar teman yang menjadi peserta dalam perlombaan tersebut,bahkan juga dilakukan adu kelihaian antar peserta walaupun secara tidak langsung menjadikan malam semakin ramai dan meriah.

Dari semua peserta School Ethnic Dance Contest yang berlaga di panggung, bagi semua juri yang menilai memang sangat bagus dan bisa membius para pengunjung yang datang walaupun acara tersebut merupakan acara pungkasan. Selain itu ada nilai tersendiri bagi para pelajar yang hadir dalam perlombaan dance tersebut. Beberapa nilai kebudayaan yang tertanam di Indonesia seperti terlahir kembali dari semangat pemuda yang ikut serta pada perlombaan.

 Pemuda yang awalnya sudah terpengaruh dengan budaya dari luar, akhirnya dengan diharapkan agar generasi bangsa mau mengapresiasikannya untuk bangsa Indonesia.Sehingga ketika tampilan terakhir peserta School Ethnic Dance Contest berakhir dengan seruan tepuk tangan dan pengunjung keluar dari aula dengan tertib dan para pe;ajar yang menjadi peserta dalam KSC VI merapikan stand mereka untuk persiapan di hari ke dua School Contest VI.(Faizal)
READ MORE - Walaupun Pungkasan, Tetap Oke dan Banyak Pelajaran

Sweet Seventeenth On The ILP's Got Talents Stage

GEMBIRA : Setelah selesai tampil Atika mendapat hadiah foto bareng para dewan juri sebagai hadiah ulang tahunnya yang ke-tujuh belas
Hai Sahabat KoMu ketemu lagi dengan kami Kilas POMOSDA. Seperti biasa kami akan menyajikan informasi-informasi seputar School Contest VI yang final party-nya diselenggarakan pada tanggal 23-25 Maret. Di hari pertama malah banyak banget sahabat KoMu kejadian-kejadian uniknya. Dari mulai kejadian serius yang berkaitan dengan penampilan para peserta, sampai hal-hal lucu yang terjadi di sini, dan suka cita dari para peserta.

Nah kalian tahu tidak kalo ternyata salah satu peserta ILP’s Got Talents ada yang ulang tahun. Happy birthday yach ! haha memang sesuatu yang sangat jarang sekali terjadi. Sekali lagi selamat yach. Kebetulan sekali pesertanya datang dari sekolah kami juga, SMA POMOSDA. Peserta tersebut bernama Fitria Putra Atika yang biasa dipanggil Atika. Atika merayakan ulang tahunnya yang ke-17 kemarin. Pantas saja jika dia tampil all out tanpa beban bahkan dia terlihat tidak malu atau gemetaran sama sekali menghadapi para penonton yang padat. Wah, merayakan sweet seventeenth di Grand Ball Room Kediri Mall lt.5 tanpa sengaja.

Tapi jangan iri ya sahabat KoMu haha, ntar kalo mau sama kayak gitu pas kita ulang tahun kita selenggarakan school contest pribadi di Grand Ball Room Kediri Mall hahaha. Atika pun mendapat hadiah dari panitia untuk berfoto bareng bersama para dewan juri. Atika tidak dapat menahan haru dan senang, ia meluapkan perasaannya dengan menangis, aduh.... so sweet banget... Tidak hanya kesempatan foto bareng dewan juri, tapi para teman-teman di bawah panggung telah mempersiapkan untuk kue ulang tahunnya.

Suka cita tidak hanya dirasakan oleh Atika semata, tapi semua teman-teman dari SMA POMOSDA ikut senang ketika Atika juga senang, bahkan mereka saling melukis muka dengan kue ulang tahunnya. Mereka sangat ramai kemarin ketika mereka saling mencorat-coret muka satu sama lain. Nah begitu ceritanya sahabat KoMu !! Kalau mau live  langsung aja kunjungi School Contest VI yang diselenggarakan di Grand Ball Room Kediri Mall lt.5 dari tanggal 23-25 Maret.(ari)
READ MORE - Sweet Seventeenth On The ILP's Got Talents Stage

Walaupun Lelah, Semangat Posting Berita Tak Padam


LELAH : Para crew jurnalis-blog SMA POMOSDA melembur untuk memposting berita hari pertama 
NGANJUK-Hari pertama Final Party Kediri School Contest VI berlangsung sangat sekaligus dengan dibukanya acara ini oleh Walikota Kediri. Para jurnalis blog pun terlihat sangat sibuk dan antusias sekali mencari berita seputar final party hari ini yang diselenggarakan di Grand Ballroom Kediri Mall. "Wah rame bener suasana hari ini, ini juga jadi kesempatan buat kami untuk cari berita dan alhamdulillah kami dapat banyak berita buat dipost di blog hari ini."jelas Muhammad Arif Asy-Syathori, crew Jurnalis-Blog SMA POMOSDA.

Banyak berita yang didapatkan seputar hari ini juga membuat para crew Jurnalis-Blog SMA POMOSDA cukup kelelahan untuk memposting berita mereka di blog. "Yah masih banyak sih yang belum diketik sama diposting, tapi malam ini kami masih semangat buat ngisi kelowongan blog kami."papar Muhammad Arif Asy-Syathori. Semangat itu pun mendorong mereka untuk tetap bekerja di depan laptop untuk menyelesaikan hasil kerja mereka hari ini dan menampilkannya di blog.

Muhammad Arif Asy-Syathori(15) mengaku bahwwa lembur malam ini sangat melelahkan dan mungkin besok akan menjadi hari yang lebih melelahkan karena kurang istirahat. Kelelahan itu juga diakibatkan faktor kurangnya personil yang meluncur ke area. "Tadi cuma dua orang per kelompok yang kesana dan itu saya kira kurang banget karena banyak sekali berita yang seharusnya diliput dan karena faktor itu kami kehilangan banyak berita dan kewalahan sekali."ujar Muhammad Arif Asy-Syathori.

Esok hari pun dapat menjadi kesempatan emas lagi bagi para Jurnalis-Blog untuk berburu di hari kedua yang akan semakin marak dan meriah. Selain itu, para Jurnalis-Blog SMA POMOSDA pun menyusun strategi kembali agar pengalaman hari ini tak terulang kembali dan menjadi lebih baik di esok hari.(ado)
READ MORE - Walaupun Lelah, Semangat Posting Berita Tak Padam

Canggihnya Telkom Flexi, Kediri Goes To Broadband Evdo

LAUNCHING : Flexi luncurkan Flexi Broadband Evdo di Kediri hari ini seiring dengan pembukaan School Contest VI
KEDIRI-Dari tahun ke tahun dapat diamati bahwa kemajuan teknologi di Indonesia sudah dapat diamati dan hasilnya sangat signifikan. Pada pembukaan Kediri School Contest VI (23/3), perwakilan dari Client Telkom Flexi memperkenalkan program terbaru dari Flexi yang terbaru yaitu Flexi Broadband Evdo. Program yang telah dibuat ini diharapkan agar kemajuan teknologi informasi dan komunikasi dapat direspon positif oleh semua pihak. Dengan manfaat yang sangat banyak, juga ditegaskan bahwa koneksi pada Flexi Broadband Evdo mencapai 3,1 Mb bisa dimanfaatkan para pelajar dalam mencari pengetahuan di dunai maya secara meluas. Selain itu untuk para pebisnis dan juga para pekerja yang sedang meritis usahanya dapat mecari info secara akurat dan efisien. Ditambah lagi jika program layanan yang dibuat ini berhasil dan banyak pelanggan yang menggukan, dari pihak perusahaan Telkom Flexi yang ada di Kota Kediri sudah merancang program baru lagi yaitu Kediri Goes To Broadband. Hal ini bertujuan pula agar masyarakat Kediri mau berpartisipasi dalam berkembangnya teknologi dan komunikasi di Kota Kediri.

Lalu,di dalam Kediri Hall tempat perlombaan dilaksakan,dari pihak Telkom Flexi juga sudah menyediakan layanan Broadband Evdo yang langsung bisa dicoba oleh para pengunjung dan khususnya para pelajar yang banyak mengunjungi tempat tersebut. "Wow.... memang benar-benar hebat banget kecepatannya dalam mencari informasi,aku juga mau coba untuk beberapa bulan,kalau cocok aku pakai Broadband  terus", ungkap Inu,pelajar dari Madrasah Aliyyah Tiga Kediri (MAN 3).

Dari banyak  pendapat yang sudah diungkapkan oleh para pelanggan atau konsumen yang mencoba,mungkin ini akan menjadi kunci kesuksesan bagi launching pertama kali Flexi dengan layanan yang akurat sekali. Harapan untuk ke depan, bagi pihak Telkom Flexi ingin sekali masyarakat Indonesia memanfaatkannya dengan cara yang sehat dan berkompeten dalam bidang IT. Sehingga tidak tertinggal dan malah terjebak dalam produksi layanan yang lain dan malah merusak generasi bangsa dalam menggunakan layanan informasi dan komunikasi.(faizal)
READ MORE - Canggihnya Telkom Flexi, Kediri Goes To Broadband Evdo

Diminati, Tidak Kalah Saing dengan Perang Mading

OPTIMIS : Wahyu Miftachur bersungguh-sungguh ketika melukis celengan
KEDIRI-Final party Radar Kediri School Contest VI telah dimulai pada hari ini tepatnya pada tanggal 23 Maret. Final dari beberapa perlombaan telah selesai dilaksanakan. Mulai dari ILP’s Got Talents, School Acoustic Ethnic Contest, School Journlist Blog Contest, School Dance Ethnic Contest, dan lomba melukis celengan. Oleh karena itu pengunjung Kediri Mall tepatnya di Grand Ball Room Kediri Mall lt.5. Lomba melukis juga dilaksanakan di tempat yang sama. Tidak hanya perang mading saja yang diminati banyak orang akan tetapi lomba melukis celengan juga diminati oleh banyak orang.
Para peserta lomba melukis celengan kali ini tidak semua datang sebagai utusan sekolah atau dipilih secara langsung oleh sekolah, melainkan banyak peserta yang mengikuti lomba melukis celengan dengan cara independent atau mendaftarkan diri sebagai peserta tanpa harus ditunjuk oleh sekolah mereka. Mereka berangkat dengan kemauan mereka sendiri. “Saya ikut sendiri, tidak ditunjuk sekolah, saya cuma mau mengembangkan potensi saya dan kemampuan saya.” Ujar Wahyu Miftachur (salah satu peserta lomba melukis).

Lomba melukis celengan terbagi menjadi 2 kriteria, yaitu kriteria SMP dan SMA. Lomba melukis celengan ini menunai banyak respon positif dari berbagai pihak, dari mulai para pengunjug, peserta, orangtua peserta, hingga para guru peserta. “Walaupun saya ikut sendiri, tapi pihak sekolah sangat mendukung saya, malahan guru-guru saya bilang kalau kamu butuh apa-apa silakan ngomong langsung nanti biar dibantu.” Imbuh Wahyu Miftachur.

Lomba melukis celengan ini tidak hanya sekedar untuk berkompetisi, akan tetapi lomba melukis celengan kali ini dapat mengembangkan bakat interpreneurship para peserta. Para peserta dapat mengembangkan kemampuan melukis mereka untuk ikut membantu menghasilkan uang. Mereka dapat memanfaatkan barang-barang bekas atau apapun untuk dilukis agar dapat menghasilkan sebuah seni yang bernilai.(ari)

READ MORE - Diminati, Tidak Kalah Saing dengan Perang Mading

Hari Pertama Perburuan Berita Dimulai

BERGEGAS : Para peserta School Journalist Blog cepat dalam berburu berita
KEDIRI-Final Party telah dimulai, sudah saatnya para peserta School Journalist Blog Contest mulai untuk berburu berita. Terlihat di hari pertama ini para peserta School Journalist Blog Contest berkeliaran untuk mencari berita untuk dipampang di blog mereka. Para jurnalis muda dituntut untuk selalu aktif dalam pencariaan berita selama final party School Contest diselenggarakan. Sesuai dengan hasil Technical Meeting (TM) pencarian berita dimulai pada tanggal 23-24 Maret. Pada tanggal 25 Maret pemenang akan diumumkan bersamaan dengan pengumuman kompetisi-kompetisi yang lainnya.

Penilaiannya pun berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, jika sebelumnya School Journalist Blog  dinilai dan diumumkan setelah final party selesai dilaksanakan, bahkan pengumumannya pun jauh hari setelah final party dilaksanakan. Kini pengumuman akan dilaksanakan bersama dengan pengumuman-pengumuman yang lain. Otomatis penilaian blog tahun ini lebih susah dibandingkan tahun-tahun yang lalu. Kali ini yang dinilai adalah progress dari para peserta Journalist Blog. Kecepatan posting, kelengkapan berita, layouter blog, dan isi dari berita dinilai oleh para juri selama perburuan berita dilaksanakan.

Tapi sayangnya ketika para peserta dituntut menulis berita dengan cepat, wireless  atau hotspot malah menjadi masalah. Di Kediri Mall para peserta sulit mendapatkan layanan internet karena kendalanya berada pada wireless yang diberi password. Sehingga laju kecepatan menulis berita atau menampilkan berita di blog terhambat. “Gara-gara diberi password progress kami menjadi lambat, kami pun tidak puas dengan pelayanan yang seperti ini, ini jelas-jelas bertentangan dengan ketentuan yang ada.” Ujar Faizal (anggota Journalist Blog). Harapannya pelayanan yang diberikan lebih baik.(ari)
READ MORE - Hari Pertama Perburuan Berita Dimulai

Sambutan Walikota dan Letusan Bom kertas yang Meriah

MERIAH : Wali Kota Kediri telah resmi membuka School Contest VI di Grand Ball Room Kediri Mall lt.5
KEDIRI-Dalam rangka memulai acara School Contest VI,tidak lengkap jika tidak ada sambutan yang meriah dari seorang yang berharga di mata para audien. Pada pembukaan KSC VI (23/3),Walikota Kota Kediri Bapak dr. H. Samsul Ashar, Sp.PD tampil sebagai orang yang memeriahkan pembukaan KSC VI. Pada acara tersebut juga diikut sertakan beberapa client dari sponsor seperti Honda danTelkom Flexi. Pesan dan harapan penuh disampaikan oleh Walikota yaitu agar supaya pendidikan di negeri Indonesia semakin maju dan berkembanglah anak-anak muda sebagai genarasi bangsa yang kreatif,inovatif dan ekspresif. Namun di acara ini Bapak Walikota tidak berkomentar banyak,karena Beliau memang sudah tahu bahwa acara yang diselenggarakan sudah tersusun rapi dan terstruktur.


Tetapi sebelumnya, dari Client Honda sebagai sponsor utama acara ini. Dari Honda pun berharap agar para pelajar yang mengikuti acara KSC VI bisa sportif dan terus giat belajar supaya tidak bergantung terus dan bisa membangun negeri ini menjadi lebih baik. Tidak lain sebagai sponsor utama yaitu Telkom Flexi dengan program barunya yaitu Flexi Broadband Evdo yang kali ini sedang difokuskan untuk para pelajar dan para pebisnis,juga menyampaikan ide dalam pembukaan. "Flexi akan mempersembahkan yang terbaik demi kemajuan teknologi dan bangsa kita,khusunya untuk pelajar supaya bisa terus belajar dan eksis", ungkap salah satu Client dari Telkom Flexi yang menjadi perwakilan dalam pembukaan. Lalu antusias mulai terlihat ketika Walikota Kota Kediri mulai berpidato. Dengan berbagai sumber motivasi yang diungkapkan secara ringkas,padat dan jelas,sehingga dapat menjadi kesimpulan bagi semua yang telah berpidato di panggung pada acara pembukaan

Selesai berpidato,Bapak Walikota dan para Client sponsor KSC VI diperkenankan untuk meresmikan bahwa acara Kediri School Contest VI dibuka dan akan ditutup pada hari Minggu mendatang. Dengan menggenggam sebuah tabung kecil yang dapat diputar dan berisi sesuatu yang mengejutkan,hitungan mundur dilakukan bersama-sama dan akhirnya teriakan histeris (dalam arti senang) para pengunjung ikut mewarnai meriahnya acara tersebut bersamaan meletusnya bom kertas yang meledak sebagai tanda peresmian acara. Lalu Bapak Walikota didampingi oleh petugas keamanan mengunjungi stand mading,dan hingga akhirnya berpamitan dengan panitia.(faizal)
READ MORE - Sambutan Walikota dan Letusan Bom kertas yang Meriah

Pamerkan Talenta Berbahasa Inggris

PERCAYA DIRI : Tampil percaya diri dengan talentanya berbahasa Inggris

Hello Friends !!! How’re you today !!??? Aduh.. ngomong apaan sich !!?? Hahaha bahasa Inggris lah, bahasa Inggris di era modern sekarang ini sudah seperti bahasa nasional kedua bagi negara Indonesia. Bagaimana tidak, semua kalangan dari adek-adek, masa-mas, hingga bapak-bapak tertarik akan adanya bahasa Inggris. Pasti telinga sahabat KoMu sudah tidak asing lagi jika kalian mendengar kata ILP. ILP merupakan lembaga yang salah satu tujuannya yaitu mengembangkan kemampuan berbahasa Inggris bagi para pelajar atau bagi siapapun yang tertarik untuk bisa berbahasa Inggris, biar bisa gaul bareng sama bule-bule. Banyak pelajar-pelajar Indonesia yang berkomunikasi sehari-hari dengan menggunakan bahasa Inggris lho, mereka mengaku senang dapat bergabung dan berkomunikasi dengan para penduduk asing di Indonesia, nah bagaimana dengan sahabat ?

Kali ini ILP menggelar event baru di ajang Radar Kediri School Contest VI. Jika tahun lalu ILP menggelar beberapa opsi seperti ILP News Presenter Contest, public speaking dan masih banyak lagi. Kini ILP memadukan semuanya, dari mulai Sing A Song, Poem, Public Speaking, News Presenter Contest. Perpaduan antara semuanya itu dinamakan dengan ILP Got Talents. Gak kebayang kan gimana serunya. ILP Got Talents ini dilaksanakan pada hari ini tepatnya pukul 16.00 WIB hingga 18.30 WIB. Para peserta bersaing dengan sangat ketat sekali, mereka beradu optimis satu sama lain
Lomba kali ini dibedakan menjadi dua tingkat yaitu tingkat SMP dan SMA. Untuk tingkat SMP ada 10 finalis dan tingkat SMA ada 13 finalis. Para juri pun tidak sembarang juri. Pada kompetisi ini ada 3 juri. Para juri ini pun juri pilihan dari pihak ILP jadi sudah dapat dipastikan bahwa keputusan yang diambil juri adalah keputusan yang sangat profesional. Tidak hanya jurinya saja yang luar biasa tapi semua peserta finalis yang lolos sangat luar biasa hebat dalam berbahasa Inggris. Para juri pun terkesima dengan potensi-potensi mereka.

Berikut daftar finalis ILP Got Talents :

Kategori SMP

1.    SMPN 1 Kediri (Rafiqa Amalia Chasanah)
2.    SMPN 1 Kediri (Rafida Sofi Kamila)
3.    SMP Islam Baitul Izzah (Hanun Alya Husna)
4.    SMP Islam Baitul Izzah (Damar Galih Rahmadhani)
5.    SMPN 1 Kediri (Ginda Citra Dewi Sugianto)
6.    MTsN Kediri 2 (Fina Fitri Yunita)
7.    SMPN 1 Kediri (Azola)
8.    SMPN 1 Prambon (Rosa Sarifotun Nabilah)
9.    MTsN Puncu (Salma ‘Aqilatul Muwaffaqoh)
10.  MTsN Puncu (Abdur Rohman Rohim)

Kategori SMA

1. SMAN 1 Kediri (Esty Nadya R.)
2. SMAN 1 Mojo   (Gracia Oktaviani
3. SMAN 1 Kediri (Citra Sari P., Claudya Jean P.,Irma Ratna Sari)
4. SMAN 2 Nganjuk (Janti Kusumawardani)
5. SMAN 2 Nganjuk   (Seprila Mayang Pakarti)
6. SMA POMOSDA Nganjuk  (Putri Zakia Salsabila)
7. SMAN 1 Kediri  (Stefanus Kurnia Wijaya)
8. SMAN 1 Kediri (Obed A.)
9. SMAN 1 Kertosono (Awwaluni N. H.)
10. SMAN 1 Kertosono (Faneta Raakhee Asa Putri)
11. SMAN 2 Kediri  (Maya hapsari)
12. SMAN 1 Kediri  (Dhisya Citta S., Meike Chrisvendra, Wina Christy)
13. SMA POMOSDA Nganjuk (Fitria Putri Atika)

Setiap kali para peserta tampil pasti jawabannya “ You showed us the entertaining Performence” nggakkan ada yang lain. Tidak hanya kami yang terkesima dengan penampilan mereka tapi para pengunjung pun juga terkagum-kagum dengan kemampuan para finalis yang sangat luar biasa hebatnya. “Tak kusangka mereka walau masih SMA atau SMP tapi mereka sangat hebat bahasa Inggris-nya, aku aja mungkin gak bisa kayak gitu”. Ujar Aziz (salah satu pengunjung). School Contest kali ini sangat meriah kawan, jangan lewatkan progress-nya School Contest VI yach, kunjungi Grand Ball Room Kediri Mall lt.5. Maka mata teman-teman akan terbelalak. (ari)

READ MORE - Pamerkan Talenta Berbahasa Inggris

Fatal, Gara-gara Microphone

BURUK : Konsentrasi buyar karena suara gitar yang tidak terdengar di sound suara
Hai sahabat KoMu !! jumpa lagi dengan kami. Seperti biasa kami akan menyajikan kabar tentang ajang Radar Kediri School Contest VI yang diselenggarakan di Grand Ball Room Kediri Mall lt.5. Pada hari pertama ini banyak sekali peristiwa-peristiwa unik yang ikut mewarnai School Contest VI ini. Hari ini beberapa lomba School Contest telah selesai dilaksanakan seperti School Acoustic Ethnic Contest, lomba melukis celengan, perang mading, School Journalist Blog Contest, dan ILP Got Talents.

Setiap tahun School Contest selalu dilaksanakan dengan baik dan meriah. Tapi segala sesuatu pasti tidak ada yang sempurna kecuali Diri-Nya Illahi (sok banget ya). Nah sama seperti halnya dengan Radar Kediri School Contest VI kali ini. Ketika School Acoustic Ethnic Contest dilaksanakan, terjadi masalah non teknis teman, dan ini sangat merugikan bagi pesertanya. Sumber masalahnya ada di microphone. Ketika peserta sudah mulai tampil microphone berbunyi singing sehingga merusak konsentrasi peserta. “Kami terkena masalah ketika mic-nya mbengung seharusnya ini tidak terjadi sehingga kami bisa tampil dan menghibur para pengunjung lebih baik lagi.” Ujar Dian Fernando (anggota grup akustik Diskutik).

Kalau tadi mic-nya yang bawel kali ini gara-gara mic, suara gitar jadi tidak terdengar. Kali ini grup akustik lain yang terkena sial yaitu perwakilan dari MAN 3 Kediri dengan nama akustik Esteria.  Mereka membawakan lagu pertama dengan baik sekali tanpa cacat, tapi kawan ketika mereka mulai masuk ke lagu yang kedua, dewi fortuna berpaling dari mereka. Suara gitar sudah sangat langka di telinga para pengunjung karena suara gitar tidak terkonversi ke dalam sound suara. Akhirnya konsentrasi dan kepercayaan diri mereka buyar dan alhasil penampilan mereka buruk. “Kami loss confident ketika lagu kedua, pas lagi pertama itu suara gitar gak terdengar ke sound, mungkin kami bisa menyalahkan volume mic-nya.” Ujar Andhika Rizky (anggota grup Esteria).

Sekali lagi mungkin masalah-masalah non teknis seperti ini tidak mutlak salah dari panitia. Pasti panitia telah berusahan keras untuk membuat acara besar seperti ini berjalan lancar dan aman. Seperti kata-kata kami di awal, bahwa di dunia ini tidak ada kesempurnaan melainkan Diri-Nya. Tapi panitia juga tidak boleh marah dengan peserta yang menganggap bahwa panitia tidak becus atau apalah, yang jelas panitia telah berjuang untuk yang terbaik. Dan mungkin kritik pedas mereka dapat dijadikan masukan bagi panitia agar kedepannya bisa lebih baik lagi.  Dan untuk peserta, jangan selalu menyalahkan panitia bila terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, kita harus lihat diri kita dulu okay !!!! setujukan sahabat KoMu !!! (ari)
READ MORE - Fatal, Gara-gara Microphone

Microphone Mati, Tetap Percaya Diri

KONSENTRASI : Ketika tampil malah melihat ke arah bagian sound system karena microphone mati
KEDIRI-Kelancaran dalam setiap event pada perlombaan pasti menjadi idaman setiap participant. Akan tetapi, hambatan demi hambatan yang terjadi pada hari pertama Kediri School Contest VI tidak menjadi masalah bagi peserta ILP's Got Talent yang memperlihatkan kepiawaian dalam berbahasa Inggris.Walaupun sempat ada beberapa kontestan yang terlihat sedikit kecewa karena micropohn yang digunakan pada saat berlaga di panggung mati. Sebut saja Rosa N. Nabilah, salah satu kontestan yang berasal dari SMPN 1 Prambon yang mendapat giliran pada urutan ke tiga langsung diserbu rasa malu,karena micropohn yang sedang dipakai tidak berbunyi. Sehingga dari dewan juri ada suatu ralat dan diadakan pengulangan tampil."Aku seperti down banget, tapi aku punya jurus ampuh bagaimana aku bisa mengembalikan suasana garing karena sound macet", jelas Rosa setelah ia tampil pada perlombaan ILP's Got Talent.

Menurut Rosa,sebagai salah satu dari beberapa peserta yang mengalami nasib tak beruntung ketika awal tampil,hal tersebut patut dijadikan sebagai pengalaman yang menuntut kita untuk selalu siap dengan keadaan yang sewaktu-waktu dapat menimpa pada diri kita. Namun demikian, para peseta memang pantas di acungi jempol. Dengan modal percaya diri yang penuh dari dalam hati, juri yang terlihat agak canggung dengan penampilan para peserta yang mangalami hambatan mulai mengetahui betapa pandainya anak-anak bangsa yang mengolah bakatnya di bidang ketrampilan berbahasa dan hiburan.

 Khusus pada salah satu juri yang berasal dari Australia yaitu Miss Viona,ia bangga sekali dengan pelajar di Indonesia yang percaya dirinya tinggi. Lalu bagi peserta sendiri,hal tersebut menjadi hadiah yang sangat tidak ternilai hargaya karena mereka telah mempersembahkan yang terbaik untuk diri mereka, oarang tua, sekolah,dan juga para audien yang menyaksikan perlombaan tersebut. Lalu harapan semua pihak penyelenggara,agar acara ILP's Got Talent bisa terus eksis dan disegai banyak generasi muda.(Faizal)
READ MORE - Microphone Mati, Tetap Percaya Diri

Meriah, tapi Menurunkan Mental

KONSENTRASI : Melihat ke arah panitia bagian sound system karena microphone mati
KEDIRI-Pada awal pembukaan Kediri School Contest VI di hari pertama (23/3) memang sanagt meriah dan ramai. Akan tetapi, di balik keramaian tersebut ada sesuatu yang mengganjal dalam proses pelaksanaan perlombaan. Kurang gesitnya petugas teknis sound system menjadi kendala pada perlombaan yang digelar pada hari pertama KSC VI. Lomba tersebut yakni School Acoustic Ethnic Contest dan ILP's Got Talent. Pada  sesi pertama perlombaan akustik sudah mulai terlihat salah satu kendala pada sound system, yaitu tidak jelasnya suara beberapa vokalis akustik yang menyanyi di atas panggung.

Hal tersebut baru mulai dibenahi pada saat akan ada acara pembukaan yang dilaksanakan oleh Bapak Wali Kota Kediri. Namun, selang setelah acara pembuka oleh Wali Kota,pada acara perlombaan ILP's Got Talent gangguan pada sound system mulai tejadi lagi,sehingga terlihat juga beberapa kontestan ILP yang merasa kecewa. Sehingga setelah beberapa  dari peserta yang maju, ada penegasan dari panitia yang mulai membanahi kesalahan teknis yang terjadi.

Dilihat dari proses yang sudah terjadi pada hari pertama pembukaan Kediri School Contest VI,panitia penyelenggara berharap,supaya pada hari berikutnya dan pada acara School Contest tahun depan tidak terjadi kesalahan teknis khusunya pada sound system. Sehingga tidak ada unsur menurunkan mental para peserta yang maju dalam perlombaan.(Faizal)
READ MORE - Meriah, tapi Menurunkan Mental

Akustik Penarik Awal Pengunjung

PANCING : School Acoustic Ethnic Contest meriah undang banyak pengunjung
KEDIRI-School Acoustic Ethnic Contest dimulai tadi pagi sebelum dilaksanakannya opening ceremony School Contest VI. Hari ini ada 5 peserta School Acoustic Ethnic Contest yang sudah tampil. Diantaranya perwakilan dari MAN 3 Kediri, SMAN 5 Kediri, SMA POMOSDA Nganjuk, dan SMAN 2 Nganjuk. Para pengunjung mulai tampak ramai ketika School Acoustic Contest baru dilaksanakan. School Acoustic Ethnic Contest ini mempunyai persyaratan yaitu para peserta dilarang membawa instrumen elektrik. Mereka harus menggunakan instrumen non elektrik, sehingga mereka dituntut untuk bisa menciptakan alunan musik yang dinamis tapi tanpa instrumen eletrik, bahkan lagu wajibnya adalah lagu tradisional asli Indonesia.

Penampilan pertama adalah dari MAN 3 Kediri dengan nama Esteria. Kemudian dilanjutkan penampilan yang kedua yaitu perwakilan dari SMAN 5 Kediri dengan nama Experia, yang ketiga dari SMA POMOSDA dengan Diskutik, kemudian dilanjutkan dari SMAN 2 Nganjuk yaitu New Ethnic Kustik, dan yang terakhir tampil adalah dari SMA POMOSDA juga yaitu Simphoni akustik. Beberapa peserta lomba ini datang dari kemauan mereka sendiri, artinya tidak ditunjuk oleh sekolah namun mereka mengajukan diri untuk mengikuti ajang tersebut. Walaupun begitu pihak sekolah sangat mendukung mereka, contohnya adalah grup akustik dari MAN 3 Kediri dan SMA POMOSDA.

Ke-lima peserta tampil apik di atas panggung hingga mengundang perhatian para penjaga mading dari masing-masing sekolah, tidak hanya itu para pemburu berita dari peserta Blog Journalist berbondong-bondong di depan panggung untuk menyaksikan dan memburu berita. Ke-lima peserta terlihat tampil percaya diri dan optimis. Juri School Acoustic Ethnic Contest ini ada 3 orang juri yang menilai para peserta untuk menilai grup akustik mana yang akan menjadi pemenang. Pemenangnya akan diumumkan pada malam puncak final party pada hari minggu (25/03).

Meskipun para peserta tampil percaya diri, ternyata banyak diantara mereka yang mengatakan bahwa hasil penampilan mereka tiadak seperti yang diharapkan, bahkan ada yang lebih buruk dibanding ketika mereka latihan. “Penampilan kami buruk, padahal kami tampil sangat baik ketika kami latihan.” Ujar Andhika Rizky (peserta dari MAN 3 Kediri). Penyebabnya pun tidak hanya karena latihan mereka yang tidak maksimal, tapi masalah non teknis seperti microphone pun juga menjadi penyebab buruknya penampilan mereka. Sehingga mereka merasa penampilan mereka lebih buruk daripada ketika mereka melakukan latihan.(ari)
READ MORE - Akustik Penarik Awal Pengunjung

Hari Pertama Langsung Ramai

RAMAI : Hari pertama Final Party School Contest VI berlangsung padat pengunjung dan peserta kompetisi-kompetisi School Contest VI ynag lain
KEDIRI-Hari ini adalah hari pertama dilaksanakannya School Contest VI. School Acoustic Ethnic Contest dilaksanakan terlebih dahulu daripada pelaksanaan opening ceremony. Opening ceremony dilaksanakan pada pukul 13.00 WIB. Meskipun hari ini hari Jumat terlihat di Kediri Mall lt.5 ramai oleh para pengunjung. Para pengunjung sendiri datang dari pendukung masing-masing sekolah ataupun hanya sekedar ingin berkunjung melihat-lihat 67 mading yang terpampang di Final Party School Contest VI. “Saya pergi ke sini ya untuk lihat-lihat mading yang lolos ke babak final.” Ujar Joko Rachmad (38, penduduk kota Kediri).

Seperti biasanya ajang School Contest selalu mengundang banyak perhatian penduduk se-eks karisidenan Kediri. Total 67 mading dari 3D maupun 2D telah terpampang di Kediri Mall lt.5 tepatnya di Hall Convention Centre Kediri Mall. Semua kratifitas para pelajar telah dituntut untuk membuat mading-mading dari masing-masing sekolah. Oleh karena itu mading-mading yang terpampang bukan hanya sekedar mading, melainkan mading yang sudah terseleksi.

Tidak hanya perang mading saja yang diselenggarakan hari ini, tapi mulai dari School Acoustic Ethnic Contest, School Journalist Blog, dan lomba melukis celengan (tabungan) diselenggarakan di sini pada hari ini. Para Jurnalis utusan masing-masing sekolah langsung meluncur untuk meliput berita atau kejadian-kejadian guna untuk mengisi blog mereka.

Opening Ceremony dilaksanakan dalam rangka membuka School Contest Radar Kediri VI secara resmi oleh Wali Kota Kediri. Acara Opening Ceremony diramaikan oleh beberapa tampilan dari beberapa sekolah se-eks karisidenan Kediri. Tampilan-tampilannya pun berkaitan dengan tema yang diangkat dalam School Contest VI, yaitu modern ethnic. Para performer banyak menampilkan tarian-tarian tradisional nusantara yang sudah langka di era sekarang ini. Hasil School Contest VI yang bertema modern ethnic menunai banyak respon positif dari banyak masyarakat dan para guru-guru dari masing-masing sekolah. “Bagus sekali ya untuk para siswa SMP atau SMA, selain membuat mereka kreatif mereka juga bisa mengenal kebudayaan bangsa mereka sendiri.” Ujar Dewi Syariah (guru SMA POMOSDA).(ari)
READ MORE - Hari Pertama Langsung Ramai

Kamis, 22 Maret 2012

Kumpulan Foto Kediri School Contest VI H-1

Hahaha kembali lagi bersama kami sahabat KoMu.. Di postingan ini, kami ingin berbagi foto-foto plus gambaran-gambaran waktu pada H-1 Final Party sobat.. Cekidot lah !!




Mesra bener nih sama bonekanya

Yo kerja yo !!

Beuh batiknya apik tenan nih

Wes bisa laptopan gratis dsini...

Wisata budaya gratis coy !!

Blangkonan yuk ..!!

Traditional drink, membuat badan kuat !!

Ni  roket ato apa ya ???

Hahaha aku adalah anaknya Gatotkaca !!

Menara Eiffel ato bukan tuh >???

Serem gile nih gua ...grrrr

Candi Borobudur ceritanya pindah ke Kediri Mall nih !!

Ni  kapalnya Nabi Nuh ato Sinbad ? ayo tebak !!

Vario baru ! beli lah...

Lahh sopo ki yo ??

Masya Allah !! hehehe #sok islamik

Hyaaattt.. hyaaattt

Candi apaan tuh ya ??

Yo yo DJ Cepot dsini yo 1..2..3..4 cekidot !!

Peh kesel juga rek huufffttt..

Capek ae, ndang kerja sana loh kayak aku hahaha

Wah rumah baru lumayan nih hehe

Hahaha kameranya Ali penyok gara-gara jatoh #muka kasian

Modelnya kayak rumahnya wong chino haha

Beepp..beepp..ctarrr..ctarrr iha iha iha

Gladi bersih Tari Garuda


Weleh weleh kok jemputannya suwi tenaaannn

Eh bagi donk..bagi donk.. Bagi ? Belii !!
Wes layouter Kilas POMOSDA lagi narsis nih hehehe


Gimana foto-fotonya ? keren kan ? apalagi foto yang terakhir tuh ada anak ganteng lagi narsis #wueeekk hahaha canda sobat. Tunggu gallery foto selanjutnya ya !!!(ado)
READ MORE - Kumpulan Foto Kediri School Contest VI H-1

 
Copyright@ Kilas POMOSDA | Editted by Murtadha Ramadhan | Arif Asy-Syathori | Designed By SMA POMOSDA