Andik dan Ani telah menjalin hubungan yang cukup lama. Akan tetapi hingga saat ini Andik belum juga bisa membuat Ani merasa bahwa Andik adalah pilihan yang tepat. Pasangan ini juga sebenarnya sudah merasa kurang pas dan tidak cocok. Ani gemar membaca buku anak dari dosen keturunan konglomerat yang bergelar Prof dan MM sedangkan Andik tidak. Andik adalah orang pemalas yang tergolong low brain quality di kampusnya, hanya saja Andik pintar dalam merubah wajah bego menjadi wajah seorang cendekiawan, dan itulah yang membuat Ani mau dengan Andik. Hingga pada suatu saat, Ani hendak merayakan ulang tahunnya yang ke-19 tahun yang pestanya dilaksanaan di malam hari itu juga. Tentunya Andik sebagai pacar Ani adalah orang yang paling sibuk dan tertimpa beban psikologis paling berat di dunia. Karena karakter dan kebiasaan yang bertolak belakang dengannya, Andik bingung hadiah apa yang harus diberikannya. “Apa ya, malu nih gue ntar kalo gue keliatan blo’on di depan nyokapnya Ani, udah 21 tahun ini yang mau berbelas kasih untuk jadi pacar gue cuma Ani.” Kata-kata itulah yang paling sering muncul di mulut Andik ketika ia sedang bingung memilih buku di beberapa rak toko buku. Tepat 2 jam Andik mengitari toko buku yang sebenarnya tidak terlalu besar, ukurannya hanya 20m x 10m. “ Gila harus malam ini nih, gimana dong ? “ Sambil mengusap keringat di dahinya. “trililit, Trililit, Trililit.” Bunyi Nokia 1600 yang ada di saku belakang Andik. “Aduh siapa lagi nih telpon, emang gak tau apa gua lagi sibuk teruntuk my darling Ani.”Dengan logat jawanya yang masih sangat kental. Ketika dilihat, ternyata Ani lah yang menelpon.
” Halo yang, udah gak tahan nih nanti malam, mau kasih apa yang ke aku ?”
“ Oh, pasti dong, Andik pasti berikan yang terbaik buat Ani.”
“ Yang terpenting, nanti jangan bego di depan mama ya yang...”
“ Pasti dong yang, serah kan ama princess Andik.”
“ Oke deh yang aku percaya sama kamu, bye.”
“ bye.”
Waktu sudah menunjukkan pukul 16.00 WIB, Andik jadi semakin bingung dan udah berapa liter air pee yang keluar karena emang bener-bener deg-deg-an jadi sering ke kamar kecil. Sampai penjaga kasir muak dengan pertanyaan “maaf ya mbak, boleh pinjem kamar mandinya ?” Hingga pada akhirnya Andik menemukan buku yang menurutnya cocok (penulis tidak menulis benar-benar cocok karena penulis sendiri meragukan tokoh yang satu ini). “Siplah dapet nih buku pasti nyokapnya Ani bilang, aduh nak Andik kamu orangnya perhatian ya, kalo gini kamu nanti yang menjadi menantu ibuk. Hehehe mantap nih jadi gak sabar.”
Waktu menunjukkan pukul !8.00 WIB. Pesta pun dimulai dengan lagu Selamat Ulang Tahun ciptaan Jamrud yang dibawakan oleh band ternama di kota itu. Acara selanjutnya adalah ucapan harapan oleh Ani sendiri dan ucapan manis dari para tamu undangan kepada Ani. Karena banyak tamu undangan yang hadir membuat Andik menjadi semakin deg-deg-an untuk menyatakan kasih sayangnya kepada Ani, dan tentunya semakin banyak air pee yang keluar. Ani mengucapkan “Semoga di usiaku ini aku cepat mendapatkan pria dambaanku, dan tentunya menjadi calon menantu yang baik dan pintar bagi mama.” Tiba-tiba Andik mengacungkan tangan dan bilang “Akulah yang akan menjadi orang itu Ani, baik hadirin semua, perkenankan saya mengenalkan nama saya. Nama saya Andik usia saya 21 tahun, sebenarnya berat untuk mengatakan ini, baiklah hadirin saya mengumumkan bahwasanya saya adalah pacar Ani.” Setelah Andik membuka jati dirinya (terlalu berlebihan), para hadirin bertepuk tangan tanda keseganan mereka kepada Andik. Memang dalam hal seperti bual-membual Andiklah ahlinya. Karena mendapat repon yang baik Andik justru merasa di atas angin. Ia menghampiri Ani sambil memegang tangan Ani. “Baik hadirin, malam ini juga saya akan meminang Ani.” Dengan kata-kata Andik tersebut Ani terkejut, tapi apa daya Andik meneruskan bualannya itu. Lagi pula ibunya Ani tidak memberikan respon negatif karena telah terserang virus bualannya Andik.
“Nak Andik, kami merestui nak Andik, tapi kami mempunyai syarat untuk pernikahan kalian nanti. Sesuai dengan tradisi keluarga besar kami, jika akan ada pernikahan maka kita sekeluarga akan jalan-jalan ke luar negeri, apakah nak Andik menyanggupinya ?” kata ibunya Ani.” “Pasti tante saya bisa, saya menyanggupinya tante. Saya akan mengajak tante dan sekeluarga jalan-jalan ke negara timur tengah yang termegah yaitu Perancis, nanti kita naik pesawat bareng-bareng langsung ke London, abis itu mampir ke restoran beli makanan khas mereka Pizza sambil lihat panorama sore Taj Mahal.” Jawab Andik dengan senyum cool-nya. “Yang kamu bilang apa sih ?” bisik Ani. “Maksud kamu apa ya nak Andik ?” Tanya ibu Ani dengan wajah setengah nggak percaya sebagai perwakilan dari sekian banyak tamu undangan yang hadir karena mereka merasakan hal yang sama dengan ibu Ani. “Oh iya, nanti sekalian aja kita nonton pertandingan sepak bola di sana, El clasico match antara Chelsea dan Manchester united.” Lanjut Andik.”Nak Andik saya mau tanya 2+2x2 berapa ya ?” Tanya ibunya Ani dengan nada agak keras.”Itu ma mudah tante anak SD juga bisa, 8 lah jawabannya, tante ini ada-ada saja.” Jawab Andik dengan nada tanpa beban. Para Undangan pun tertawa terpingkal-pingkal melihat fenomena yang ironis ini. “Ani, beri dia JP books !” teriak ibunya Ani dengan wajah merah menahan malu. “Oh Jupe juga diundang ya tante?” Para undangan semakin tak bisa berhenti menahan tawa. Ani pun datang dengan tergesa-gesa mencincingkan roknya yang menyeret lantai itu. “Nih, baca ni buku, dasar OTAK UDANG !” Seru Ani sambil melemparkan bukunya tepat di kepala Andik.”Kok JP booka sih tante ? Jupe-nya mana ?” taya Andik masih belum paham.”Baca tuh buku ! Belajar ! Baca JP books biar encer otak lo ! GUE GAK SUDI JADI PACAR LO !” Bentak Ani. Akhirnya Satpam mengusir Andik dari pesta ulang tahun Ani yang sebenarnya menjadi perayaan yang termewah, tapi pada akhirnya menjadi perayaan ulang tahun yang menjadi aib bagi keluarga Ani. Andik pulang dengan cemooh para tamu undangan. Andik pun sadar dan menyesal. Akhirnya Andik menjadi gemar membaca buku.
5 Tahun kemudian Andik menjadi dosen jurusan Geografi. Ia juga menjadi penulis beberapa buku tentang dunia yang tersegel Best Seller. Setiap artikel Tentang Penulis pasti tertulis “Jangan sia-siakan hidup kalian para generasi muda, gemarlah membaca, dan saya anjurkan baca buku dari JP Books”. Hidup Andi didampingi oleh sang kekasih lama yaitu Ani yang dengan susah payah ia dapatkan dengan segudang test dari ibunya Ani.(arif)