Sabtu, 10 Maret 2012

Cita-cita Penjual Bubur

Hiduplah keluarga yang sangat sederhana di Kampung Menowo, yaitu kampung yang sangat terkenal dengan para warganya yang intelektualitasnya tinggi dan juga hidup dengan gaya yang serba mewah. Namun, dengan keadaan yang seperti itu Keluarga Pak Parno ( keluarga yang sederhana) tidak berkecil hati dengan apa yang ia hadapi dalam kehidupan sehari-hari. Pak Parno dengan istrinya yang bernama Parni beserta kedua anaknya yang bernama Bingar dan Desi berusaha memenuhi kebutuhan hidupnya dengan menjual bubur di pinggir jalan setiap pagi dan sore. Walaupun Bingar dan Desi statusnya masih pelajar, yaitu untuk Bingar sebagai sang kakak masih duduk di bangku kelas 2 Sekolah Menengah Pertama sedangkan Desi sebagai sang adik masih duduk di bangku kelas 4 Sekolah Dasar,mereka tidak ragu dalam menyumbangkan tenaga untuk keluarganya demi membangun ekonomi yang maju dalam keluarga,walaupun lingkungan yang mereka tinggali sangat bertentangan sekali dengan psikologis mereka.

Pada suatu hari Bingar dan ayahnya, Pak Parno berandai-andai ingin mempunyai sebuah motor yang bagus tetapi tidak terlalu mewah dan hanya untuk sekedar mempermudah dalam melakukan pekerjaan dalam menjual bubur.Oleh karena itu Pak Parno ingin merubah usahanya menjadi tukang bubur keliling.

"Nak ,Bapak pingin banget kita menjadi orang yang serba tercukupi,dan usaha jual bubur keluarga kita bisa lancar." jelas Pak Parno kepada Bingar. " Ya.. aminnn pak,Bingar seneng banget kalau kita jadi orang yang tercukupi." jelas Bingar pula. "Oyaaa apalagi kita punya motor,pasti kita bisa keliling kemana-mana dan bisa menjual bubur kita dengan cara keliling dan kita sudah tidak perlu duduk nongkrong menunggu pembeli  kan?" Khayal sang bapak. Mendengar keinginan bapaknya seperti itu, Bingar pun berusaha untuk mewujudkan cita-cita ayahnya.  Desi dan ibunya yaitu Bu Parni mendengar kabar tersebut dari Bingar langsung menangis,"hiks...hiks.... ibu,bapak kasihan yaaa!!!" tangis si Desi. "Kamu benar nak, bapak kamu kasihan banget,dia mau bekerja keras untuk bayar sekolah kamu dan menghidupi keluarga kita dan sekarang bapak kepingin banget punya motor", jelas Bu Parni.

Setelah itu Bingar dan Desi berunding untuk mencari usaha lain selain menjual bubur. Desi dan Bingar meminta izin kepada ibunya untuk usaha menjual koran dengan syarat mereka tidak meninggalkan sekolah mereka dan Bingar memohon supaya tidak memberitahukan hal tersebut kepada bapaknya.

Sehabis pulang sekolah Bingar dan Desi langsung pergi ke percetakan koran yaitu percetakan koran Radar Kediri. Dalam sehari koran yang ia mereka bawa sebanyak 20 buah habis. "Wah,tidak sia-sia usaha kita kak untuk membantu usha bapak!!!" teriak Desi dengan rasa hati yang gembira," Ia, semoga saja bisa tercapai". Tidak sadar ternyata koran yang dijual oleh merak berdua masih tersisa satu. Akhirnya, mereka mengambil saja dan mereka baca. Tiba-tiba Bingar terkejut dan langsung menggunting bagian koran yang ia baca, dan ternyata bagian yang ia baca tersebut adalah kupon berhadiah dari koran yang berlabelkan RADAR KEDIRI. Di dalam kupon tersebut tercabtum jika beruntung dalam pengundian kupon bagi pemenang pertama akan mendapatkan motor Honda dengan tampilan program PGM-FI.Lalu Bingar berniat untuk mendaftarkan dirinya dalam pengundian kupon berhadiah tersebut yang kenetulan tempatnya adalah di Radar Kediri.

Pada saat sembahyang berjama'ah dengan keluarga, Bingar berdo'a memohon apa yang dicita-citakan oleh keluarganya bisa terkabulkan. Pagi pun telah tiba, seperti biasa anggota keluarga beraktivitas seperti biasa, Pak Parno dan istrinya menyiapkan peralatan untuk memulai usahanya di pagi hari dan kedua anaknya berangkat menuju sekolah masing-masing. Pada saat berangkat menuju ke emperan jalan raya dekat dengan gapura kampungnya, Pak Parno merasa minder dengan tetangganya yang bekerja sebagai pegawai negeri dan tungganganya pergi ke tempat kerja adalah mobil. "Andai saja dulu aku mau kuliah,pasti aku sudah sukses seperti tetangga dan teman-temanku",keluh Pak Parno. "Sudah pak, jangan disesali,toh bapak mau gelar sarjan pun kalau nasib tidak mendukung pasti bapak sama saja seperti sekarang,ya kan",jelas sang istri.

Setelah pulang dari sekolah, seperti biasa kakak-beradik pergi menuju Kantor percetakaan untuk melakukan pekerjaannya menjual koran. Tiba-tiba pada saat hendak keluar setelah endapat paketan koran yang siap untuk dijual, Desi melihat ada papan pengumuman besar yang terpampang di depan pintu kantor  Radar Kediri,dan isi pengumuan itu adalah tentang pemenang undian berhadiah yang diadakan oleh Radar Kediri.
Ketika hati sudah mulai deg-degan tibba-tiba Bingar menerobos dan berteriak, ''ALHAMDULILLAH!!!!Bapak akhirnya cita bapak terkabul juga. Ternyata undian yang ia kumpulkan menjadi salah satu undian pertama yang muncul dan sebagai pemenang pertama dengan hadiah motor Honda Revo sistem design PGM-FI. Tetapi,mereka berdua merahasiakan hal  tersebut dari bapaknya,dan hanay mau bercerita kepada ibu. Ibunya pun terkejut dan bersyukur akhinya usaha yang telah dilakukan membuahkan hasil.

Pagi-pagi sekali sebelum Bingar dan Desi  berangkat ke sekolah ada dua orang mengetuk pintu rumahnya terlihat sambil membawakan sesuatu. Kemudia pintu mereka buka dan yang terjadi adalah,"Selamat pagi dik,kami dari Tim Karyawan RADAR KEDIRI ingin mengucapkan selamat dan membawakan sesuatu yang akan membuat adik-adik bahagia. Pada mulanya Bingar sedikit bingung dengan apa yang sedang terjadi,namun akhinya Desi menyadarkan bahwa itu merupakn pengantaran hadiah dari undian kupon berhadih, dan akhirnya mereka berdua melompat kegirangan. Mendengar keramaian di rumah, Pak Parno dan Bu Parni mendatangi Desi dan Bingar untuk mengetahui apa yang sedang terjadi. Mereka terkejut ada dua orang yang terlihat mempunyai intelektualitas yang tinggi sambil membawa motor yang terlihat sangat mahal.

"Eh,ada apa ini ,hey Bingar apa kamu berbuat kesalahn terhadap orang ini?" tanya Pak Parno dengan khawatir."Tidak pak,sebelumnya Bongar dan Desi minta maaf soalnya sudah berbohong kepada bapak bahwa selama ini kami bekerja sebagai tukang koran setelah pulang sekolah,dan pada waktu kami enjula koran tidak sengaja ada bacaan yang ternyata adalah kupon berhadiah yang isi hadiah tersebut bagi pemenang yang pertama adalah motor honda,lalu Bingar akhirnya mendaftarkan kupon tersebut dan Alhamdulillah kiat mendapat hadiah pak". jelas Bingar tehadapa bapaknya. "Oalah nak-nak kamu mau-maunya nglakuin hal yang kayak gini to??? Udah biar bapak aja yang kerja,biarpun keinginan bapak  ingin punya motor tapi itu kan hanya sebatas pengandaian saja",haru Pak Parno.

"Maaf bapak, ini ada hadiah dari Radar Kediri yaitu motor Honda Revo dengan design PGM-FI,dikarenakan putra bapak mennjadi pemenang dalam undian berhadiah. Semua persyaratan dan biaya pajak duah dari RADAR KEDIRI yang menanggung pak",jelas salah satu petugas. Setelah tahu dengan hal tersebut keluarga Pak Parno akhirnya bersyukur dengan apa yang telah didapat. Kegiatan mencari nafkah menjadi berubah dengan kehadiran motor yang sangat diimpikan oleh Pak Parno. Dengan motor honda Revo kesayangannya akhirnya pencarian nafkah lancar dan keluaga bisa mengumpulkan uang banyak untuk menghidupi keluarganya. Ditambah para pelanggan sering memilih penjual bubur dengan model Trend seperti Pak Parno karena selain rasa buburnya yang enak juga penampilan penjual yang gaulllll dengan motor design PGM-FI,akhirnya keluarga Pak Parno bisa hidup sejahtera dan tidak minder dengan gaya modernisasi hidup  tetangganya.

TAMAT....
READ MORE - Cita-cita Penjual Bubur

Abadikan Momen-momen Penting KSC VI Yuk !


Sekarang kita lagi ngomongin tentang school contest VI Radar Kediri kawan. Kira-kira eventnya apa aja ya ? Ya macem-macem dari ngotak-ngatik mading sampai akustikan. Yang satu ini memang cocok buat kawan-kawan yang senang sekali dan mahir mainan kamera. Emang apaan sih ? Photographer contestlah jawabannya. Dan berikut inilah informasi tentang pendaftaran yang saya dapatkan dari official site school contest buat kawan-kawan yang ingin join :

 Ketentuan Umum

  • Peserta SMP/sederajat dan SMA/sederajat se-eks Karesidenan Kediri.
  • Biaya pendaftaran sebesar Rp. 50.000,-/peserta dengan fasilitas, Ruang Workshop Ber-AC, Snack, Air Minum, Bloknote, Koran Radar Kediri, Id Card, Sertifikat, Materi.
  • Mengumpulkan foto ukuran 4×6 cm sebanyak 2 lembar (di balik foto diberi identitas/nama, asal sekolah, kontes yang diikuti).
  • Ketika mendaftar peserta menyertakaan Surat rekomendasi dari sekolah
  • Peserta mengumpulkan 3 karya Foto yang berbeda dikumpulkan dalam bentuk cetak ukuran 10 R disertai file digital (cd).
  • Akan dipilih tiga pemenang.
  • Peserta mengikuti technical meeting kegiatan.
  • Menyertakan surat rekomendasi dari sekolah.
  • Technical Meeting 6 Maret 2012 di Brantas Room Kantor Radar Kediri Jl. Raya Gampeng 45 Kediri


Ketentuan Workshop Fotografi

  • Peserta mengikuti pelatihan fotografi minimal selama 3 jam di Kantor Radar Kediri.
  • Peserta melakukan praktik langsung pengambilan foto, transportasi oleh peserta.
  • Peserta mengikuti Evaluasi hasil pengambilan foto.


Ketentuan kontes Fotografi:

  • Karya foto murni jepretan peserta yang terdaftar dalam sebagai peserta dan diambil selama kegiatan Final Party School Contest V.
  • Karya foto yang dikirimkan tidak diperkenankan mengandung unsur SARA, sadisme, dan pornografi.
  • Tema Foto apa saja yang berhubungan dengan seluruh kegiatan School Contest.
  • Foto yang dilombakan harus memasukkan unsur sponsor.
  • Teknik bebas.
  • Olah digital hanya diperbolehkan pada brightness, contras, colour balance, dan croping.
  • Penjurian dilakukan secara tertutup.
  • Keputusan dewan juri adalah mutlak dan tidak dapat diganggu gugat.
  • Panitia berhak menggunakan karya foto para pemenang untuk kepentingan publikasi.
  • Jadwal Pengumpulan karya maksimal Sabtu, 24 Maret 2012 pukul 16.00 wib di Sekretariat School Contst VI.


Gimana informasinya ? Menarik untuk dicoba bukan dan disamping itu juga ada workshopnya, lumayan buat nambah ilmu pfotografi kawan-kawan. Lebih lanjutnya klik aja di www.sc.radarkediri.co.id(ado)
READ MORE - Abadikan Momen-momen Penting KSC VI Yuk !

Sosialisasi KSC VI, Para Santri POMOSDA Antusias


ANTUSIAS : Ucky melontarkan pertanyaan seputar Kediri School Contest VI
NGANJUK- School contest memang sudah tidak asing lagi bagi telinga para pelajar se-ekskaresidenan Kediri. Tahun ini, Radar Kediri akan menyelenggarakan school contest VI dengan tema Modern Ethnic. Tim radar kediri pun mengadakan sosialisasi di beberapa sekolah SMA maupun SMP untuk menjelaskan tekhnis perlombaan tahunan tersebut.


Salah satu sekolah yang dikunjungi yaitu POMOSDA.Tepatnya Rabu(7/3) di balairung POMOSDA, tim radar kediri mempresentasikan tekhnis event-event dalam School Contest VI dan mencetuskan latar belakang  tema Sc tahun ini. "Tujuan yang kita petik yaitu Modern Ethnic ini yaitu agar anak muda termotivasi untuk melestarikan dan mengenal budaya asli Indonesia agar tidak punah dilandas zaman modern.

Antusias para santri POMOSDA pun muncul pada sosialisasi siang hari itu dengan seputar pertanyaan tentang KSC VI. Satu pertanyaan pun dihargai satu buku Ekspedisi Brantas 1 susunan Radar Kediri dari tim Radar Kediri

Momen tersebut pun dapat menjadi bahan jurnalistik bagi para Journalist-Blog SC VI untuk menjadi berita pre-final party. "Sosialisasi ini banyak membuahkan manfaat bagi para santri POMOSDA khususnya para peserta KCS VI, disamping itu juga dapat menjadi bahan berita untuk saya dalam label berita pre-final party." cetus Achmad Ali Fauzi,peserta jurnalist-blog SC VI. Para peserta pun semakin terdorong untuk mempersiapkan event-event KSC VI yang diikutinya.(ado)

READ MORE - Sosialisasi KSC VI, Para Santri POMOSDA Antusias

 
Copyright@ Kilas POMOSDA | Editted by Murtadha Ramadhan | Arif Asy-Syathori | Designed By SMA POMOSDA