Kalo denger sapu terbang pasti sahabat KoMu gak heran lagi, tapi kalo denger mading terbang gimana reaksi sahabat-sahabat semuanya ? pasti aneh bukan ? Ya tapi inilah fakta yang dialami oleh mading SMP POMOSDA dengan tema layout Jaranan. Memang tari tradisional Jaranan selalu berhubungan dengan mistik. Kalian pasti juga berpendapat begitu kan ? Awalnya hal ini tidak pernah diperhitungkan apalagi diharapkan oleh anggota kru mading SMP POMOSDA.
Apalagi hal ini terjadi ketika hari sudah mendekati pengiriman foto mading melalui via Email kepada Radar Kediri selaku pelaksana kegiatan School Contest VI. Mungkin pada saat itu orang-orang yang paling panik di dunia adalah mereka. Awalnya kejadian bahwa mading yang layout-nya berhubungan dengan Jaranan tersebut hanya rumor atau kabar burung belaka, namun setelah sekian lama kok ternyata banyak yang mengalami sedemikian rupa, hingga Direktur POMOSDA pun mengalami hal tersebut, “Aku dengar suara Jaranan pas jam 11 malam, suaranya jelas dari gong dan peralatan yang ada di mading milik SMP POMOSDA.”Ungkap Dzoharul Arifin (direktur SMA POMOSDA).
Tidak hanya penampakan mading yang bisa terbang tapi penampakan makhluk halus pun tampak, bahkan menampakkan diri di hadapan para santri POMOSDA, salah satunya adalah Ainur. Santri SMP POMOSDA yang pernah melihat pentulan atau topeng Jaranan berkeliaran di sekitar masjid Jami’ Billah POMOSDA ketika ia sedang melakukan kegiatan mengaji setelah Maghrib. Kejadian ini pun juga diperkuat oleh santri-santri lainnya yang melihat pentulan tersebut di atas rak Al-Qur’an.
Awalnya para anggota mading SMP POMOSDA sama sekali tidak gentar akan kejadian ini, tapi mereka menjadi sangat lemas karena mereka mendengar kabar dari Kepala Sekolah SMP POMOSDA jika seandainya kejadian ini terus berlanjut maka SMP POMOSDA tidak akan mengikuti School Contest VI tahun ini. “Kami sangat lemas, bahkan sangat lemas sekali. Kami sudah pesimis bahkan merasa semua yang kami perbuat dalam pembuatan mading percuma begitu saja” Ujar Abid (pimpinan redaksi mading SMP POMOSDA). Tapi semangat mereka yang memacu optimisme mereka, support dari pembimbing yang terus mengalir membuat kru mading SMP POMOSDA menjadi bangkit dari pesimisme. “Tapi kami kembali bangkit karena pembimbing kami yang terus memberi dukungan buat kami.” Imbuh Abid.
Pada akhirnya mading mereka mengalami perubahan. Mereka membuat perubahan mading mereka atau mengganti icon jerami sebagai patung yang menunggangi jaranan menjadi robot. Mereka mengantinya hanya semalam sebelum mading mereka dikumpulkan.“ kami merubah mading kami pada malam sebelum tanggal terakhir mading dikumpulkan, kami hanya semalam memperbaiki mading kami lagi.” Papar Ali Irpan (salah satu kru mading SMP POMOSDA). Alhasil mereka lolos juga sahabat KoMu, mading mereka akan diangkut di lt.5. Kediri Mall besok,(22/03). Semangat mereka- lah yang membuat mereka bisa melakukan yang sebenarnya tidak masuka akal, jadi nantikan mading SMP POMOSDA dan SMA POMOSDA di Kediri Mall pada tanggal 23-25 Maret mendatang.(ari)
Apalagi hal ini terjadi ketika hari sudah mendekati pengiriman foto mading melalui via Email kepada Radar Kediri selaku pelaksana kegiatan School Contest VI. Mungkin pada saat itu orang-orang yang paling panik di dunia adalah mereka. Awalnya kejadian bahwa mading yang layout-nya berhubungan dengan Jaranan tersebut hanya rumor atau kabar burung belaka, namun setelah sekian lama kok ternyata banyak yang mengalami sedemikian rupa, hingga Direktur POMOSDA pun mengalami hal tersebut, “Aku dengar suara Jaranan pas jam 11 malam, suaranya jelas dari gong dan peralatan yang ada di mading milik SMP POMOSDA.”Ungkap Dzoharul Arifin (direktur SMA POMOSDA).
Tidak hanya penampakan mading yang bisa terbang tapi penampakan makhluk halus pun tampak, bahkan menampakkan diri di hadapan para santri POMOSDA, salah satunya adalah Ainur. Santri SMP POMOSDA yang pernah melihat pentulan atau topeng Jaranan berkeliaran di sekitar masjid Jami’ Billah POMOSDA ketika ia sedang melakukan kegiatan mengaji setelah Maghrib. Kejadian ini pun juga diperkuat oleh santri-santri lainnya yang melihat pentulan tersebut di atas rak Al-Qur’an.
Awalnya para anggota mading SMP POMOSDA sama sekali tidak gentar akan kejadian ini, tapi mereka menjadi sangat lemas karena mereka mendengar kabar dari Kepala Sekolah SMP POMOSDA jika seandainya kejadian ini terus berlanjut maka SMP POMOSDA tidak akan mengikuti School Contest VI tahun ini. “Kami sangat lemas, bahkan sangat lemas sekali. Kami sudah pesimis bahkan merasa semua yang kami perbuat dalam pembuatan mading percuma begitu saja” Ujar Abid (pimpinan redaksi mading SMP POMOSDA). Tapi semangat mereka yang memacu optimisme mereka, support dari pembimbing yang terus mengalir membuat kru mading SMP POMOSDA menjadi bangkit dari pesimisme. “Tapi kami kembali bangkit karena pembimbing kami yang terus memberi dukungan buat kami.” Imbuh Abid.
Pada akhirnya mading mereka mengalami perubahan. Mereka membuat perubahan mading mereka atau mengganti icon jerami sebagai patung yang menunggangi jaranan menjadi robot. Mereka mengantinya hanya semalam sebelum mading mereka dikumpulkan.“ kami merubah mading kami pada malam sebelum tanggal terakhir mading dikumpulkan, kami hanya semalam memperbaiki mading kami lagi.” Papar Ali Irpan (salah satu kru mading SMP POMOSDA). Alhasil mereka lolos juga sahabat KoMu, mading mereka akan diangkut di lt.5. Kediri Mall besok,(22/03). Semangat mereka- lah yang membuat mereka bisa melakukan yang sebenarnya tidak masuka akal, jadi nantikan mading SMP POMOSDA dan SMA POMOSDA di Kediri Mall pada tanggal 23-25 Maret mendatang.(ari)
2 komentar:
Coba link artikel lamanya dikoreksi do !!!!!
Coba link artikel lamanya dikoreksi do !!!!!
Posting Komentar